ARTIKEL 3



Penjelasan perbedan psikoterapi dan konseling, Penjelasan terhadap mental illness terdiri dari biological, psychological, sociological, dan philosophic, dan Penjelaan dari bentuk-bentuk terpi supportive, reeducative, dan philoshopic.

Penjelasan Perbedaan Psikoterapi dan konseling
 
(dalam Lesmana, 2008) mengatakan bahwa definisi Konseling professional yang diterima oleh American Counseling Association (ACA) adalah aplikasi dari prinsip-prinsip kesehatan mental psikologi, atau perkembangan manusia melalui intervensi kognitif, afektif, behavioral atau sistemik, strategi yang memperhatikan kesejahteraan (wellness), pertumbuhan pribadi, atau pengembangan karier, tetapi juga patologi. 

Berkaitan dengan definisi diatas, maka konseling terkait dengan:

  •  Keprihatinan pada kesejahteraan, pertumbuhan pribadi, karier, dan juga patologi. Dengan perkataan lain, berkaitan dengan bidang-bidang yang melibatkan hubungan antar manusia dan hubungan dengan dirinya sendiri, berhubungan dengan menemukan makna hidup dan penyesuaian dalam berbagai situasi (sekolah, karier, keluarga, dan lain-lain).
  •   Untuk orang-orang yang dianggap masih berfungsi normal (“within the normal range of fungtioning”).
  •   Berdasarkan teori dan berlangsung dalam setting (tatanan) yang terstuktur.
  •   Suatu proses dimana klien belajar bagaimana membuat keputusan dan memformulasikan cara baru untuk bertingkah laku, merasa, dan berpikir (berhubungan dengan pilihan dan perubahan.
  •   Selain hal tersebut diatas Gladding (dalam Lesmana 2008) juga mengatakan bahwa konseling adalah suatu profesi. Artinys yang dapat melakukan konseling adalah orang yang memang mendapat pendidikan untuk melakukan konseling dan melalui proses sertifikasi serta harus mendapatkan lisensi untuk melakukan konseling.konseling juga mencakup berbagai subspesialitas seperti konselling sekolah, konseling perkawinan dan keluarga, konseling kesehatan mental, konseling rehabilitasi dan karier. Gladding (dalam Lesmana 2008) menyimpulkan bahwa:
 Counseling is a relatively short-term, interpersonal, theory based, professional, activity guided by ethical and legal standars that focuses on helping persons who are bassicalliy psychologically healthy, to resolve developmental and situational problems.


Mengenai Psikoterapi, Gladding (dalam Lesmana 2008) menyebutkan hal-hal berikut:
ü  Berhubungan dengan masalah gangguan jiwa yang lebih serius
ü  Lebih menekankan pada yang lalu daripada yang sekarang
ü  Lebih menekankan pada insight daripada perubahan (change)
ü  Terapis menyembunyikan dan tidak membeberkan nilai-nilai dan perasaan (hide rather than reveals values and feelings)
ü  Peran terapis lebih sebagai ahli dan bukan sharing patner
ü  Perubahan-perubahan rekonstruktif.
ü  Hubungan jangka panjang (20-40 sesi)
 
Mengenai hubungan terapeutis, Rogers (dalam Lesmana 2008) mengatakan bahwa dibandingkan dengan hubungan interpersonal yang biasa, maka hubungan terapeutis merupakan suatu hubungan interpersonal yang khusus, berbeda tetapi sama dengan hubungan interpersonal lainnya. Berarti, banyak kaidah yang berlaku pada hubungan interpersonal juga berlaku bagi hubungan terapeutis, tetapi ada juga perbedaannya, karena merupakan suatu jenis hubungan interpersonal yang khusus.
Konseling dan terapi berbeda terutama pada kedalaman analisis masalah yang terdapat, juga ada pada penekanan perbedan subyek untuk konseling dan terapi. Konseling menekankan pada hal-hal yang sadar dan masa sekarang, sedangkan terapi masa lalu. Sifat gangguan yang ditangani oleh konseling dan terapi juga berbeda , pada konseling lebih kepada masalah-masalah yang membutuhkan pemecahan masalah, sedangkan terapi menangani masalah-masalah disfungsi atau gangguan emosional yang parah.

Penjelasan terhadap mental illness terdiri dari biological, psychological, sociological, dan philosophic

Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.

b. Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.

c. Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.

d. Philosopic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.

SUMBER:

Lesmana, JM. (2008). Dasar-dasar konseling. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi dan Internet dalam Lingkup Transpersonal

Resensi Buku Time of Your Life, Bagimu Masa Muda Hanya Sekali

KESEHATAN MENTAL