KESEHATAN MENTAL

Konsep Penyesuaian Diri yang Sehat

Arti Penyesuaian Diri
Apakah masalah kesehatan mental itu ada hubungannya dengan dengan masalah penyesuaian diri? Dikemukakan secara singkat bahwa kesehatan mental merupakan bagian yang penting dari penyesuaian diri. Dari apa yang kita baca dalam bermacam-macam literatur atau dari apa yang kita amati sendiri kelihatan bahwa orang yang mendapat gangguan mental adalah orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik. Orang mungkin dapat melaksanakan pekerjannya dengan baik atau dapat bergabung dengan orang-orang lain atau dengan para anggota keluarganya, tetapi selalu ada masa-masa dalam kehidupannya dimana gangguan mentalnya akan menganggu penyesuaian dirinya yang sudah terkodisikan dengan baik. 

Penyesuaian diri (Adjustment) merupakan suatu istilah yang sangat sulit didefinisikan karena pertama penyesuaian diri mengandung banyak arti, kedua kriteria untuk menilai penyesuaian diri tidak dapat dirumuskan secara jelas, dan ketiga penyesuaian diri (adjustment) dan lawannya ketidakmampuan menyesuaiakan diri (maladjustment) memiliki batas yang sama sehingga akan mengaburkan perbedaan diantara keduanya. Dengan demikian, apabila kita mau menghilangkan kekacauan atau salah pengertian mengenai apa itu penyesuaian diri, maka kita harus menjelaskan konsep-konsep dasarnya. Karena kalau tidak, kita tidak dapat melangkah lebih jauh untuk menentukan kriteria, syarat, dan prinsip-prinsipnya. Demikian juga halnya kalau kita mau memahami secara jelas tentang istilah-istilah yang berhubungan, seperti normalitas, abnormalitas dan ketidakmampuan menyesuaikan diri.

Dalam mendefinisikan penyesuaian diri kita tidak boleh melupakan perbedaan-perbedaan individual. Anak yang sangat cerdas atau jenius tidak sesuai dengan pola “normal” baik dalam kapasitas maupun dalam tigkah lakunya, tetapi kita tidak dapat menyebutnya sebagai orang yang tidak dapat menyesuaikan diri. Seringkali norma-norma sosial dan budaya begitu kaku untuk dituruti dengan baik.

Dari segi pandangan psikologi, penyesuan diri memiliki banyak arti, seperti pemuasan kebutuhan, keterampilan dalam menangani frustasi dan konflik, ketenangan pikiran/jiwa, atau bahkan simtom-simtom. Itu berarti belajar bagaimana bergaul dengan baik dengan orang lain dan bagaimana mengjadapi tuntutan-tuntan pekerjaan.

Penyesuaian Diri yang Sehat (Baik)
Penyesuain diri yang baik kelihatannya mengandung suatu tingkat penguasaan, yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengatur respons-respons pribadi sedemikian rupa sehingga konflik-konflik, kesulitan-kesulitan, dan frustasi-frustasi akan hilang dengan munculnya tingkah laku yang efisien atau yang menguasai istilah tersebut meliputi menguasai diri sendiri sehingga dorongan-dorongan, emosi-emosi, dan kebiasaan-kebiasaan dapat dikendalikan; juga berarti menguasai lingkungan, yaitu kemampuan untuk menangani kenyataan secara sehat dan adekuat dan menggunakan lingkungan orang-orang dan peristiwa-peristiwa dalam cara yang menyebabkan individu dapat menyesuaikan diri.

Orang yang dapat menyesuaika diri dengan baik adalah orang yang memiliki respons-respons yang matang, efisien, memuaskan, dan sehat. Istilah “sehat” berati respons yang baik untuk kesehatan, yakni cocok dengan kodrat manusia, dalam hubungannya dengan orang lain dan dengan tanggung jawabnya. Kesehatan merupan ciri yang khas dalam penyesuaian diri yang baik.

Seorang ahli, E. Hurlock memberikan perumusan tentanng penyesuaian diri secara lebih umum. Ia mengatak bahwa bilamana seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap orang lain secara umum ataupun terhadap kelompoknya, dan ia memperlihatkan sikap serta tingkah laku yang menyenangkan, berarti ia diterima oleh kelompok atau lingkungannya. Dengan perkataan kain, orang itu mampu menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungannya. Ia memberikan 4 kriteria sebagai penyesuaian diri yang baik, yaitu:

1. Melalui sikap dan tingkah laku yang nyata (overt performance) yang diperlihatkan anak atau individu sesuai dengan norma yang berlaku didalam kelompoknya. Berarti anak atau individu dapat memenuhi harapan dari anggota kelompoknya dan ia diterima menjadi anggota kelompok tersebut.

2. Apabila anak atau individu dapat menyesuaikan diri dengan setiap kelompok yang dimasukinya.

3. Pada penyesuaian diri yang baik, anak atau individu memperlihatkan sikap yang menyenangkan terhadap orang lain, mau ikut berpatisipasi dan dapat menjalankan peranannya dengan baik sebagai anggota kelompoknya.

4. Adanya rasa puas dan bahagia karena dapat turut mengambil bagian dalam aktivitas kelompoknya ataupun dalam hubungannya dengan teman atau orang dewasa.


Penyesuaian diri adalah relatif karena tidak ada orang yang dapat menyesuaikan diri secara sempurna. Penyesuaian diri itu harus dinilai berdasarkan kapasitas individu untuk mengubah dan menanggulangi tuntutan-tuntutan yang dihadapi, dan kapasitas ini berbeda-berbeda menurut kepribadian dan tingkat perkembangan. Seperti yang dikatakan oleh seorang penulis:

“penyesuaian diri yang baik tidak dapat didefinisikan hanya sekali saja secara sederhana atau secara sempurna. Penyesuaian diri yang baik harus didefinisikan menurut penanganan masalah yang sesuai dengan tingkat perkembangan. Seorang individu mungkin dikatakan mampu menyesuaikan diri dengan baik pada usia tertentu,  tetapi mungkin pada usia lain ia tidak mampu menyesuaikan diri. 




Sumber : 


Gunarsa, Singgih D & Yulia. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta: PT BPK Gunug Mulia

Semiun, Y, OFM. (2006). Kesehatan Mental 1 pandangan umum mengenai penyesuaian diri
dan kesehatan mental serta teori-teori yang terkait. Yogyakarta: Kansius

 


 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi dan Internet dalam Lingkup Transpersonal

Resensi Buku Time of Your Life, Bagimu Masa Muda Hanya Sekali