Contoh Fenomena/kasus pada bab 4 Matematika & IAD; “Fisika Kimia” yang Berkaitan dengan Psikologi
Banyak hal dan
materi yang dipelajari dan dibahas dalam ilmu fisika. Salah satunya yaitu
energi. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Tindakan berangkat ke
sekolah, mengayuh sepeda, bermain, dan berolahraga memerlukan energi. Energi
juga memiliki banyak jenis atau macamnya. Salah satunya adalah energi kinertik.
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang
sedang bergerak. Contoh benda yang bergerak dan menghasilkan energi kinetik
antara lain kincir angin dan dinamo sepeda. Kincir angin dimanfaatkan oleh
manusia untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Sementara itu,
putaran roda sepeda mampu memutar dinamo sepeda dan menghasilkan energi listrik
untuk menyalakan lampu sepeda.
Terdapat
contoh fenomena yang berkaitan dengan psikologi pada bab 4, yaitu fisika dan
kimia yang dipelajari di mata kuliah Matematika dan Ilmu Budaya Dasar. Fenomena
atau kasus tersebut adalah “Psikokinesis”.
Psikokinesis
Psikokinesis (dari bahasa Yunani ψυχή, "psyche", berarti
pikiran, jiwa, hati, atau napas; dan κίνησις, "kinesis",
berarti gerak, gerakan; harfiah "pikiran-gerakan"), adalah
kemampuan memanipulasi sebuah objek fisik hanya dengan pikiran semata-mata.
Sebuah objek, bisa berupa benda maupun tubuh dimanipulasi dari jarak jauh.
Salah satu bentuknya adalah psikokinetik metal-bending, yakni
efek psikokinetik terhadap benda-benda logam seperti kunci, sendok, pisau atau
semacamnya.
Meskipun umumnya fenomena psikokinesis direncanakan, Namun ada juga
fenomena psikokinesis yang terjadi dengan spontan. Menurut para ahli
parapsikologi, jika berada dalam keadaan terancam bahaya atau ketakutan yang
sangat, Kita bisa dengan serta merta mengeluarkan daya psikokinetik. Misalnya
saja memecahkan kaca pada saat ketakutan. Padahal itu adalah hasil daya
psikokinetik yang kita keluarkan.
Klasifikasi psikokinesis
Eksperimen Mikro-PK yang dilakukan
Universitas Northampton.
Umumnya para ahli parapsikologi membedakan adanya dua jenis psikokinesis, yakni
psikokinesis-makro dan psikokinesis-mikro. Psikokines-makro adalah yang
kejadiannya bisa diamati secara langsung. Seperti misalnya dalam pertunjukan di
televisi seseorang sanggup membengkokkan sendok, mengangkat benda ke udara,
atau tahan senjata tajam. Sedangkan Psikokinesis-mikro kejadiannya tidak
bisa diamati dengan menggunakan mata telanjang. Diperlukan metode statistik
tertentu untuk bisa mengetahuinya. Termasuk dalam kategori mikro adalah
pengobatan jarak jauh.
Terdapat banyak bentuk psikokinesis yang umumnya dipercayai masyarakat
keberadaannya. Selain mengontrol cuaca, beberapa diantaranya adalah tahan api,
mengapungkan benda di udara, tahan benda sangat panas (ada orang yang bisa
menempa pisau dengan tangan telanjang), tahan senjata tajam, dan lainnya.
Termasuk yang sangat dipercayai masyarakat adalah penyembuhan jarak jauh. Dari
suatu tempat, seseorang berupaya menyembuhkan orang lain yang berada di tempat
lain.
Salah satu bentuk Makro-PK yang sering dipertunjukkan dimuka umum adalah
tahan senjata tajam. Berbagai pertunjukan tradisional semacam debus, kuda lumping, atau kuda dor, biasanya selalu disertai unjuk
kekuatan anti senjata tajam. Dalam kondisi normal, sangat tidak mungkin kulit
akan tahan senjata tajam. Untuk lebih meyakinkan, biasanya senjata tajam itu
(biasanya berupa parang atau golok) disabetkan dulu ke benda tertentu semisal
bambu. Sekali tebas, bambu sebesar lengan langsung putus. Tapi dalam pertunjukan
tersebut, seseorang benar-benar menjadi kebal.
Pandangan ilmiah
Haakon Forwald (1897-1978) seorang insinyur listrik Swedia menunjukkan
bahwa psikokinesis bisa terjadi karena medan gravitasi yang dihasilkan oleh
tubuh yang bertindak atas neutron dalam atom pada objek.
Pada tahun 1991 pemenang Hadiah Nobel Brian Josephson dan rekan penulis Fotini Pallikara-Viras mengusulkan
penjelasan untuk psikokinesis dan telepati mungkin ditemukan dalam fisika kuantum.
Efek geller
Dalam banyak kasus, orang yang mengaku sanggup melakukan daya psikokinetik
ternyata hanya menipu. Kebanyakan hanya sulap atau ilusi, seperti yang biasa
dilakukan di panggung-panggung hiburan oleh para pesulap dan ilusionis. Pada
tahun 60-an, terkenal seseorang yang bernama Uri Geller. Ia berhasil
membengkokkan berbagai benda metal. Pertunjukkannya sangat populer dan
menakjubkan pemirsa televisi. Di studio TV, ia berhasil banyak membuat
manipulasi terhadap benda-benda metal. Pada saat itu, Uri Geller bersedia untuk
diuji di laboratorium. Hasilnya mengesankan. Uri Geller ternyata tidak mampu
melakukan manipulasi apapun terhadap benda-benda metal di dalam kondisi
laboratorium yang terkontrol. Kejadian itu kemudian dikenal dengan istilah efek
geller. Gejala atau fenomena paranormal harus dibedakan dari amusemen atau
rekreasi, sulap -- bukan paranormal, kebetulan, terjadi bersamaan.
Komentar
Posting Komentar